Jumat, 20 Januari 2012

BENCIIIIIIIIIIIIII!!!!!!!


Ayah, maaf kalau kini aku membencimu, sangat membencimu. Dulu, aku sangat mengidolakanmu. Dulu, aku bangga bercerita kepada teman-temanku tentangmu. Namun kini ayah merusak semuanya.
Kekagumanku hilang tak berbekas. Dulu, aku selalu meniru apa yang ayah lakukan
Dulu, aku bermimpi ingin menjadi seperti ayah. Namun kini ayah sangat menjijikkan bagiku.

Bodoh!! Hanya karena merasa sudah tidak cocok maka memilih bercerai? Menceraikan wanita yang selalu mendampingimu? Apa salah ibu sehingga harus diceraikan? 
Tahukah ayah kalau aku menjadi korban atas keputusan ayah?
Tahukah Aku iri ketika temanku berjalan dengan ayahnya?
Tahukah ayah kalau aku menjadi bejat karenamu?
Tahukah ayah kalau aku ingin keluarga kita seperti dulu?
Tahukah ayah kalau hatiku sakit kalau ditanya “kemana ayahmu?
Engkau terlalu egois! Perceraian bukan solusi! Melainkan menambah masalah.

Kalau engkau tidak lagi mencintai ibu. Lihatlah aku, darah dagingmu.
Aku merindukan kasih sayangmu. Jangan biarkan aku membencimu. 
Ini aku adalah anakmu. Ini aku yang kesepian. Ini aku yang merindukanmu. Ini aku yang setengah membencimu

0 komentar: